Menerima dan Mencintai Kekurangan Pasangan
Mencintai pasanganmu berarti siap mencintai kekuranganmu.
Kekurangan dalam tiap manusia memang tidak bisa terelakkan. Kekurangan yang
akan disempurnakan oleh pasangan kita. Namun benarkah kita siap juga ketika
pasangan mempermasalahkan kekurangan kita? Ketika kita hanya melihat sesagala
sesuatu dari sudut kita sendiri dan berharap dimengerti, kita lupa bahwa
pasangan juga mengharapkan hal yang sama.
Perubahan dalam diri kita yang disebabkan orang lain,
biasanya timbul setelah proses adaptasi. Proses yang memerlukan kebesaran hati.
Menerima kekurangan orang lain terlebih pasangan memang perlu jiwa yang bsear,
karena kita diharuskan menerima. Namun penerimaan ini juga bukan berarti
pasangan tersebut hanya diam dan saling memaklumi. Perlu ada proses untuk mencapai
kesepakatan bersama terhadapan kekurangan masing-masing individu.
Menerima adalah hal yang tidak mudah. Menerima berarti kita
mampu utuh memahami bahwa kekurangan pasangan adalah hal lumrah yang bisa
diperbaiki bersama.
Seberapa besar proses belajar kita dalam menerima pasangan?
Ketika kita menikah, kita tentu menyadari bahwa kita adalah
individu yang dididik dan dibesarkan dengan cara yang berbeda. Dalam pola
asuhan orang tua dan keluarga yang berbeda tentu melahirkan budaya yang berbeda
pula, kita tidak bisa memakai standard apa yang kita lakukan di dalam keluarga
untuk di bandingkan dengan keluarga yag lain. Karena tiap keluarga tentu
memiliki wilayahnya sendiri dan yang paling tau aturan terbaik untuk
keluarganya. Ketika kita menikah dan mulai menyatu, maka akan sesekali terjadi
benturan kebiasaan ini. Hal yang paling bisa kita lakukan adalah,
mengkomunikasikannya kepada pasangan.
Maka
komunikasi, bicara, karena diamnya pasangan dan segala asumsi kita belum tentu
sesuai dengan apa yang pasangan kita pikirkan. Dalam berpasangan memang
dibutuhkan kekompakan agar keluarga menjadi lengkap, hadir secara utuh.
#Odopfor99days#catatan12
Komentar
Posting Komentar