Merantau
Merantau. Sebuah kata yang sekarang tidak asing di dengar oleh kita semua dan saya terutama. Merantau yang berarti berada jauh meninggalkan kenyamanan di kampung halaman. Plihan merantau untuk beberapa orang memang akhirnya menjadi sebuah keharusan bukan lagi menjadi pilihan yang dapat ditawar. Ada banyak suka duka sebagai perantau, ada banyak cerita yang mewarnai kehidupan di tanah rantau. Yang menjadi cerita miris bagi perantau dengan berbagai alasan adalah tidak dapat merayakan beberapa momen kebersamaan keluarga di tanah kelahiran.
Seperti momen lebaran ini, momen yang biasanya dirayakan dengan keluarga dan handai taulan di kampung halaman.
Merantau memang pada akhirnya adalah membentuk keluarga lain di tanah rantau. Keluarga ini bukan hanya tentang keluarga yang dijalin berdasarkan hubungan darah, namun pula yang dijalin atas dasar kebersamaan. Maka tak heran bagi kaum rantau, tetangga bisa menjadi kerabat dekat baru.
Merantau memang pada akhirnya adalah membentuk keluarga lain di tanah rantau. Keluarga ini bukan hanya tentang keluarga yang dijalin berdasarkan hubungan darah, namun pula yang dijalin atas dasar kebersamaan. Maka tak heran bagi kaum rantau, tetangga bisa menjadi kerabat dekat baru.
Kerabat ini yang menemani kita melewati berbagai cerita baru, membantu menguatkan kita di tanah rantau. Sesekali kita berbicara dengan mereka keseruan di tanah kelahiran yang membuat mereka rindu ingin pulang.
- Suasana kampung halaman
Mengingat kembali tentang kampung halaman,biasanya perantau akan membicarakan suasana kampung halaman. Suasana yang berbeda dengan di tanah rantau.
- Masakan khas daerah
Berbicara tentang kampung halaman,maka tidak lepas dari masakan dan makanan khas daerah. Lahir dan besar di daerah tertentu tentunya membuat kita memiliki kegemaran makanan khas kampung halaman tersendiri. Masakan khas daerah memang telah banyak di tanah rantau,namun biasanya rasa nya tetap berbeda dengan aslinya.
Merantau memang bukan pilihan yang mudah, karena kita harus melepaskan diri dari banyak hal yang sudah lama kita jalani dan menyesuaikan diri dengan hal yang baru. Tidak jarang beberapa orang yang sudah merantau dan kemudian kembali lagi ke tanah kelahiran dengan berbagai alasan.
Merantau memang bukan pilihan yang mudah, karena kita harus melepaskan diri dari banyak hal yang sudah lama kita jalani dan menyesuaikan diri dengan hal yang baru. Tidak jarang beberapa orang yang sudah merantau dan kemudian kembali lagi ke tanah kelahiran dengan berbagai alasan.
Keterikatan dengan kampung halaman memang tidak dapat dicabut sepenuhnya setelah kita merantau. Masih banyak hal yang lain yang membuat kita terikat sehingga sulit menerima banyak hal di tanah rantau.
Tanah rantau biasanya cenderung lebih keras dan butuh banyak perjuangan untuk menghadapinya. Bagi perantau yang kurang dapat beradaptasi,maka pilihan kembali pulang menjadi opsi yang pertama. Merantau ini memang mengajarkan banyak hal, terutama tentang pertahanan diri.
Pertahanan diri ini bukanlah hal yang sederhana,kita diharuskan menyesuaikan diri dengan hal baru yang terkadang jauh berbeda dengan kebiasaan di tanah kelahiran kita.
Maka jangan heran ketika perantau pulang dan mereka cenderung berubah. Perubahan ini semata-mata adalah bentuk penyesuaian diri agar bisa bertahan hidup. Perantau bahkan terkadang tidak menyadari akan perubahan ini, biasanya yang paling kentara adalah dari nada bicara. Penyesuaian diri dan berbaurnya dengan masyarakat asli,membuat kita ikut serta dan merubah pola komunikasi kita. Hal ini sangat jamak terjadi di kalangan perantau.
Tanah rantau biasanya cenderung lebih keras dan butuh banyak perjuangan untuk menghadapinya. Bagi perantau yang kurang dapat beradaptasi,maka pilihan kembali pulang menjadi opsi yang pertama. Merantau ini memang mengajarkan banyak hal, terutama tentang pertahanan diri.
Pertahanan diri ini bukanlah hal yang sederhana,kita diharuskan menyesuaikan diri dengan hal baru yang terkadang jauh berbeda dengan kebiasaan di tanah kelahiran kita.
Maka jangan heran ketika perantau pulang dan mereka cenderung berubah. Perubahan ini semata-mata adalah bentuk penyesuaian diri agar bisa bertahan hidup. Perantau bahkan terkadang tidak menyadari akan perubahan ini, biasanya yang paling kentara adalah dari nada bicara. Penyesuaian diri dan berbaurnya dengan masyarakat asli,membuat kita ikut serta dan merubah pola komunikasi kita. Hal ini sangat jamak terjadi di kalangan perantau.
Keseharian di tanah rantau juga dapat merubah diri kita,banyak faktor pendukungnya. Seperti ketika kita tinggal di ibu kota,maka kita akan lebih peduli dengan pengaturan waktu. Kemacetan yang sering terjadi mengakibatkan harus meluangkan banyak waktu agar tidak terlambat sampai tujuan. Lain pula dengan di daerah lain, maka kita dapat sedikit bersantai tanpa harus tergesa-gesa akibat kemacetan jalanan.
Maka merantau bukan hanya tinggal di daerah yang baru,namun pula berarti kita menyesuaikan jiwa kita terhadap tempat yang baru. Berusaha menjadi bagian dari hal yang baru. Menerima diri sebagai bagian dari tanah rantau. Pamulang, 3 September 2017
#SMANSAMenulis05 #septembermenulis #tantanganmenulis #30harimenulis
Komentar
Posting Komentar