Untuk yang hadir penuh dan utuh

Menjadi pendengar yang hadir utuh untuk orang lain memang tidak mudah. Ada banyak hal yang perlu kita singkirkan terlebih ego kita sebagai manusia normal. Namun hati kita tidak dapat menolaknya ketika ada seseorang datang mengetuk pintu dan membutuhkan uluran serta pelukan kasih kita,kemudian kita membuka diri untuk mendengarkan segala keluh kesahnya. Curahan hati itu memang tidak mudah diungkapkan, perlu waktu dan orang yang tepat. Bagaimana kita menemukan orang yang kita percaya, orang yang menenangkan kita bukan perkara mudah.

Hadirnya mungkin tidak secara ragawi, dia hadir membersamai jiwa yang masih penuh dengan drama ketidak-teraturan. Kadang entah seperti ada getaran yang dirasa, dia bisa tiba-tiba hadir saat hati sedang limbung dan sedang merasakan sesuatu bahkan tidak dapat di jelaskan oleh diri kita sendiri. Dia yang hadir utuh membantu mengartikan rasa yang mencekat di dada, membantu memuntahkan amarah atau berbagi banyak kegilaan bersama. Yang hadir utuh memang menyamankan diri, karena dengan dia kita belajar banyak hal, meski kadang kita hanya diam tanpa harus menjelaskan dengan ribuan kata.

Dan seperti itulah yang menyejukkan serta menyamankan hati. Ketika kita memiliki seorang yang bernama teman atau sahabat yang mampu hadir penuh dan utuh.



Jakarta, 15 September 2017





Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer