Tentang Pulang

Menjadi manusia yang hidup di tanah rantau mungkin bukan lagi tentang pilihan namun tentang keharusan. Ada banyak alasan entah karena pekerjaan atau memang takdir yang membawa kita kesana. Kita tinggalkan rumah yang penuh dengan cerita. Ceritanya memang tidak selalu indah layaknya cerita dongeng, kadang kenangan rumah lebih banyak dipenuhi oleh kesedihan dan kemuraman. Dengan banyak drama yang terjadi,  untuk kita, rumah tetap menjadi tempat kita pulang.

Pulang untuk sebagian orang juga bisa jadi meniti kembali kenangan masa silam. Mengikuti jejak-jejak kenangan yang membuat hati rindu ingin mengulangnya lagi. Ketika kita dapati kenyataan tidak sesuai dengan apa yang kita ingat, maka kita akan mengeluh. Kita terus saja mengingat kejayaan masa lampau dengan tidak menerima kenyataan tentang hari ini.

 Ketika tempat kita pulang berubah maka kita kecewa. Kita merasa bahwa mereka yang merubah menghancurkan kenangan kita. Maka untuk apa kita pulang?

Saat kita pulang mungkin sebenarnya hati kita yang merindu sesuatu yang membuat kita nyaman dan menjadi diri sendiri. Kita pulang kepada sesuatu yang membahagiakan kita di masa-masa tertentu. Maka lihatlah bagaimana kita selalu menggambarkan memori akan pulang dengan segala kegembiraan dan keindahan.


Mungkin, kita hanya ingin pulang pada kenangan.




Jakarta, 13 September 2017

Komentar

  1. Mak, aku kangen mak. Pengen balik tapi duit lom cukup. Ah emang cuma perantau yang tahu ya mom 😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Naah itu dia ... sekali pulang bisa bokek, makanya kudu kuat menahan rindu eaaaa

      Hapus
  2. Merantaulah, supaya tahu rasanya merindu cinta yang sejati...
    Merantaulah, supaya tahu rasanya membuang uang buat transportasi...


    Keren Beta, Jdi pengin pulaaaaang... Tapi waktu dan dana blm mencukupi. eh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaa, memang kudu merantau ya dian ...

      rindunya pulang memang kadang terbentur rindunya dompet diisi
      *eh jadi curcol haa

      Hapus
  3. Aku malah memilih selalu di rumah mba, biar yang lain yang pulang mendatangi aku, aku yang menunggu para rantau di rumah

    Tapi kadang pengen ngerasain gimana rasanya rantau, hehe

    BalasHapus
  4. Aku malah memilih selalu di rumah mba, biar yang lain yang pulang mendatangi aku, aku yang menunggu para rantau di rumah

    Tapi kadang pengen ngerasain gimana rasanya rantau, hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. enak itu ... kelamaan jadi rantau juga kadang menyesal kenapa dulu harus pergi haaaa

      Hapus
  5. Rumah masa kecil adalah tempat kenangan yang tak bisa terlupakan dan tak tergantikan..

    BalasHapus
    Balasan
    1. membuat kita ingin kembali dan enggan pergi ya naris

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer